ipa.umsida.ac.id – Sebagai calon guru IPA di masa yang akan datang, tentu harus bersiap diri dalam menghadapi tantangan mengajar di era perkembangan teknologi ini. Mengajar IPA dengan metode kuno atau hanya dengan menyuruh siswa mendengarkan materi saja akan berakibat siswa merasa bosan dan tidak tertarik dengan mata pelajaran IPA. Namun, hal itu dapat diatasi dengan menyiapkan ide metode pembelajaran yang menarik salah satunya dengan mengajak siswa untuk bermain kuis interaktif yang dapat mengasah kemampuan siswa sambil bermain. Dengan kuis yang menarik dan beragam, anda dapat menguji pengetahuau siswa tentang berbagai topik sains sambil bersenang-senang.
Mengapa Kuis Interaktif Semakin Populer?
Dengan menyajikan kuis interaktif kepada siswa dapat membuat proses mengajar menjadi lebih menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa bosan. Guru dapat mengarahkan siswanya untuk menjawab berbagai pertanyaan sehingga guru mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap konsep-konsep sains yang telah dipelajari. Umpan balik secara instan yang ada dalam sistem kuis juga akan mempermudah melakukan pengoreksian dan evaluasi.
Contoh Aplikasi Quiz yang Umum Digunakan
- Kahoot!
Umumnya dikenal dengan tampilan yang menarik dan fitur-fitur interaktifnya. Aplikasi ini cocok untuk pembelajaran yang bersifat kolaboratif.
- Quizizz
Aplikasi sejuta guru yang selain mudah diakses, aplikasi ini menawarkan berbagai jenis soal dan dapat diintegrasikan dengan platform pembelajaran lainnya serta menyediakan fitur analisis data yang berguna bagi guru.
- Socrative
Socrative menyediakan fitur live quiz yang memungkinkan guru untuk memantau langsung progress siswa sehingga sangat cocok untuk penilaian formatif.
- Google Forms
Salah satu aplikasi quiz paling mudah dan fleksibel untuk digunakan, aplikasi ini juga biasa digunakan untuk membuat berbagai jenis kuis, mulai dari pilihan ganda hingga esai.
Dengan demikian, penggunaan kuis interaktif dalam pembelajaran sains memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan motivasi belajar siswa, memperbaiki pemahaman konsep, melatih berpikir kritis, dan mendorong kolaborasi. Namun, penggunaan teknologi ini juga memiliki tantangan, seperti ketergantungan pada perangkat dan jaringan serta kurangnya interaksi langsung antara guru dan siswa. Sehingga perlu untuk penggunaan yang bijak.
Penulis: Fadhillah
Editor: Mutafarida