ipa.umsida.ac.id — Dalam rangka mendukung Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) serta meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang tepat. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengikuti acara yang di selenggarakan oleh sekolah yang berkolaborasi dengan Puskesmas Wonoayu menyelenggarakan seminar kecil.
Dengan bertajuk “Stop Nikah Muda Sebelum Waktunya”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2025 di sekolah menengah pertama, yaitu SMP Negeri Wonoayu 1.
Edukasi Menarik tentang Pernikahan Dini Bersama Puskesmas Wonoayu
Tujuan utama seminar ini adalah memberikan pemahaman kepada siswa mengenai risiko pernikahan usia dini, baik dari aspek kesehatan, psikologis, maupun sosial. Acara di SMP Negeri Wonoayu 1 dihadiri oleh mahasiswa umsida, pihak sekolah, tim pukesmas wonoayau, serta siswa kelas IX.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Sekolah, Ibu Lilik Sulistyowati SPd MPd yang menekankan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini.
“Pernikahan muda bukan hanya persoalan pribadi, tetapi juga berdampak pada kesehatan, pendidikan, dan masa depan generasi. Dengan memahami risikonya, anak-anak akan lebih siap membuat keputusan bijak di masa depan,” ujar beliau.
Ketua Tim P5, Bapak Khoirul Anafi Skom MPd dalam sambutannya menyampaikan, “Kami ingin agar siswa-siswi memiliki wawasan yang cukup tentang bahaya nikah dini, sehingga mereka bisa lebih fokus pada pendidikan dan cita-cita sebelum membangun keluarga. Edukasi ini kami kemas dengan cara yang menyenangkan, agar mudah dipahami dan diterapkan di kehidupan anak-anak zaman sekarang.”
Lihat Juga: Pembelajaran IPA Berbasis Keterampilan Proses Sains Tingkatkan Kemampuan Analisis Siswa
Perwakilan dari tim puskesmas wonoayu, Dr. Farisa Indah Puspitasari, kemudian memberikan pemaparan mengenai berbagai aspek pernikahan usia dini. Mereka menjelaskan definisi nikah muda, faktor-faktor penyebab, serta dampak negatifnya.
Seperti risiko komplikasi kehamilan, putus sekolah, dan masalah sosial dalam rumah tangga. Untuk memperkuat pemahaman siswa, ditayangkan video edukatif tentang kasus nyata pernikahan dini dan dampaknya bagi kesehatan remaja.
Agar seminar lebih interaktif, tim tenaga kesehatan dari Puskesmas Wonoayu mengadakan sesi kuis sederhana, seperti pertanyaan “Apa risiko utama menikah di usia terlalu muda?” atau “Mengapa pendidikan penting sebelum menikah?”
Siswa yang mampu menjawab benar diberi hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Selain itu, terdapat sesi diskusi di mana siswa bebas bertanya tentang kesehatan remaja, perencanaan masa depan, hingga cara menolak tekanan sosial terkait pernikahan dini.
Lihat Juga: Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa di SMPN 1 Gempol
Kolaborasi Mahasiswa dan Puskesmas Wonoayu untuk Generasi Cerdas
Kegiatan seminar ini juga menjadi bagian dari implementasi Program Latihan Profesi (PLP II) mahasiswa Umsida, dimana mereka terlibat langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan.
Mahasiswa berperan sebagai fasilitator diskusi, pendamping siswa dalam sesi kuis interaktif, serta membantu tim Puskesmas Wonoayu dalam menyusun materi edukasi.
Melalui keterlibatan ini, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan pedagogik dan komunikasi, tetapi juga memperkuat kompetensi profesional sebagai calon pendidik yang mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah.
Tidak hanya siswa, guru dan tenaga kesehatan juga mengapresiasi kegiatan ini. “Kami berterima kasih kepada Puskesmas Wonoayu atas terselenggaranya acara ini. Siswa kami menjadi lebih terbuka wawasannya tentang bahaya pernikahan dini,” ujar salah satu guru pendamping.
Salah satu siswa kelas IX SMP Negeri Wonoayu 1 juga menyampaikan kesannya, “Kegiatannya menyenangkan dan bermanfaat. Saya jadi tahu bahwa menikah terlalu muda bisa berbahaya, lebih baik kita fokus belajar dulu.”
Lihat Juga: Model Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Efektif Tingkatkan Keterampilan Berpikir Analitis Siswa IPA
Dengan terlaksananya kegiatan seminar kecil ini, diharapkan para siswa memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai bahaya nikah muda dan mampu mengambil keputusan yang tepat demi masa depan yang lebih cerah.
Edukasi sejak dini ini juga diharapkan mampu menjadikan remaja sebagai agen perubahan di lingkungannya, yang berani menyuarakan pentingnya stop nikah muda sebelum waktunya.
Penulis: Tim PLP II
Editor: Mutafarida, Nabila Wulyandini