ipa.umsida.ac.id — Pembelajaran konsep-konsep sains yang kompleks, terutama pada materi seperti Bumi dan Tata Surya, seringkali menjadi tantangan bagi siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pemahaman mendalam terhadap materi ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang menengah. Untuk itu, Dr Ria Wulandari MPd, dosen Pendidikan IPA di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), bersama mahasiswanya, Roudhlotul Karomah, melakukan penelitian untuk menilai efektivitas penggunaan Buku Jelajah Sains dalam meningkatkan pemahaman konsep sains siswa kelas VII.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep sains siswa setelah diterapkannya Buku Jelajah Sains pada materi Bumi dan Tata Surya. Buku ini dirancang dengan konten yang menarik, termasuk gambar-gambar yang relevan dan komik yang disajikan di awal setiap bab, untuk menggugah minat siswa. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen dan desain pretest-posttest, penelitian ini melibatkan 30 siswa kelas VII-F di salah satu SMP di Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Data dikumpulkan melalui tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest), serta dianalisis menggunakan uji N-Gain untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa.
Peningkatan Pemahaman Konsep Sains Siswa dengan Penggunaan Buku Jelajah Sains
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep sains pada siswa setelah penerapan Buku Jelajah Sains. Berdasarkan data pretest dan posttest, nilai rata-rata posttest siswa meningkat dibandingkan dengan pretest. Sebagai contoh, skor rata-rata pretest adalah 8,47, sementara skor rata-rata posttest meningkat menjadi 10,57. Meskipun ada peningkatan, hasil uji N-Gain menunjukkan bahwa peningkatan tersebut tergolong rendah dengan skor rata-rata N-Gain sebesar 0,2, yang menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan, dampak yang dihasilkan masih dalam kategori rendah.
Peningkatan pemahaman yang lebih signifikan ditemukan pada indikator-indikator tertentu seperti menafsirkan, mencontohkan, menjelaskan, dan membandingkan konsep-konsep sains yang ada pada materi Bumi dan Tata Surya. Hal ini dibuktikan dengan skor N-Gain yang lebih tinggi pada indikator-indikator tersebut, dengan skor N-Gain berkisar antara 0,3 hingga 0,4. Di sisi lain, indikator mengklasifikasikan dan menginferensi menunjukkan skor N-Gain yang lebih rendah, yaitu 0,1, yang menunjukkan adanya kesulitan siswa dalam memahami dan mengklasifikasikan konsep-konsep yang lebih kompleks.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Pemahaman Konsep Sains
Dalam analisis hasil penelitian, Dr Ria Wulandari dan Roudhlotul Karomah menyimpulkan bahwa meskipun ada peningkatan, berbagai faktor internal dan eksternal mempengaruhi hasilnya. Faktor internal, seperti daya ingat siswa, minat belajar, serta ketelitian siswa dalam mengerjakan soal, turut berkontribusi pada hasil yang diperoleh. Selain itu, faktor eksternal seperti metode pembelajaran yang digunakan serta kondisi kelas juga mempengaruhi keberhasilan penerapan Buku Jelajah Sains.
Di samping itu, penggunaan media yang menarik dalam Buku Jelajah Sains, seperti gambar dan komik, diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dan membantu mereka memahami konsep-konsep sains dengan lebih baik. Penggunaan buku dengan elemen visual ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep-konsep dasar seperti yang ditemukan dalam penelitian-penelitian sebelumnya mengenai penggunaan komik edukatif.
Dengan temuan ini, Dr Ria Wulandari berharap Buku Jelajah Sains dapat menjadi alternatif pembelajaran yang lebih menarik dan efektif, tidak hanya di materi Bumi dan Tata Surya, tetapi juga di materi sains lainnya. Ia juga menekankan pentingnya pendidik untuk terus berinovasi dalam memilih dan menerapkan media pembelajaran yang tepat guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep sains yang lebih kompleks.
Penulis: Mutafarida