ipa.umsida.ac.id — Himpunan Mahasiswa (Hima) Pendidikan IPA Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) berhasil mengadakan kegiatan MIPA Champions 2025 pada Sabtu (24/05/2025) di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Kegiatan ini sukses menarik perhatian peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Kompetisi sains tingkat nasional jenjang SMA/MA ini merupakan bagian dari Sparkling Science Competition (SSC) yang mengusung tema “Eksplorasi Sains: Menggali Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Kompetisi”. MIPA Champions bertujuan untuk meningkatkan minat dan kecintaan generasi muda terhadap sains melalui pendekatan yang menyenangkan dan kompetitif.
Tujuan dan Manfaat MIPA Champions dalam Meningkatkan Minat Sains
Sindy Fatikhatur Rahmah, ketua pelaksana kompetisi ini, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengasah kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan pemecahan masalah (problem solving) para peserta dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu, MIPA Champions juga bertujuan untuk menumbuhkan semangat berprestasi dan kolaboratif di kalangan pelajar. “Untuk menyukseskan acara ini, diperlukan kerja sama tim yang solid, perencanaan yang matang, dan komunikasi yang efektif antar panitia,” ungkap Sindy.
Hima Pendidikan IPA Umsida, yang juga terlibat aktif dalam menyukseskan acara ini, berkomitmen memberikan pengalaman terbaik bagi para peserta. Dengan menggunakan sistem kompetisi yang menguji keterampilan akademik, MIPA Champions berfungsi sebagai ajang untuk meningkatkan pemahaman pelajar terhadap konsep-konsep IPA melalui pembelajaran yang lebih aplikatif dan menarik.
Antusiasme Peserta: MIPA Champions 2025 Menjadi Ajang Prestasi Siswa Indonesia
Kompetisi MIPA Champions 2025 berhasil menarik antusiasme dari banyak sekolah di berbagai daerah, termasuk Surabaya yang mengirimkan beberapa tim berbakat. Setiap tim yang terdiri dari tiga siswa diujikan di satu ruangan dengan puluhan soal yang diseleksi secara ketat oleh panitia. Kemenangan di MIPA Champions 2025 menjadi kebanggaan tersendiri bagi para peserta, yang membuktikan kemampuan mereka dalam berpikir kritis dan kreatif.
Eric, peraih juara 1 dari SMAK St. Albertus Malang, berbagi kebahagiaannya. “Saya sangat bahagia karena bisa memenangkan lomba ini. Menurut saya, bisa memenangkan lomba adalah hal yang luar biasa,” katanya. Sementara itu, Tsaqif, juara 3 dari SMAN 22 Surabaya, juga mengungkapkan alasan utama mengikuti kompetisi ini. “Saya ingin menguji kemampuan berpikir kritis dan kreativitas saya dalam menyelesaikan masalah nyata. Ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan semangat pantang menyerah membuahkan hasil,” jelasnya.
Kedua pemenang tersebut menekankan pentingnya kompetisi seperti MIPA Champions untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang sains. Tsaqif pun mengungkapkan kesediaannya untuk kembali berkompetisi tahun depan dan mengajak lebih banyak teman untuk bergabung dalam ajang bergengsi ini.
Harapan dan Dampak MIPA Champions 2025 terhadap Pendidikan IPA di Indonesia
Sindy berharap bahwa MIPA Champions di tahun depan akan semakin inovatif, kompetitif, dan mampu menginspirasi lebih banyak pelajar untuk mencintai sains sejak dini. “Teruslah semangat dalam mengeksplorasi dan mengembangkan potensi di bidang sains! Jadikan ajang ini sebagai batu loncatan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi,” pesan Sindy kepada para peserta.
Selain meningkatkan keterampilan dan pemahaman sains, MIPA Champions 2025 juga memberikan hadiah berupa uang pembinaan, sertifikat, dan piala bagi juara 1, 2, dan 3, serta sertifikat dan hadiah untuk juara harapan 1, 2, dan 3. Meskipun ada peserta yang tidak berhasil lolos ke tahap final, mereka tetap mendapatkan apresiasi dalam bentuk sertifikat sebagai pengakuan terhadap usaha mereka.
Keberhasilan MIPA Champions dalam memperkenalkan sains kepada para pelajar Indonesia sangat penting bagi prodi Pendidikan IPA Umsida, karena kegiatan ini sejalan dengan tujuan program studi untuk meningkatkan kualitas pendidikan IPA melalui pendekatan yang lebih praktis dan kompetitif. Diharapkan, kompetisi seperti ini dapat menjadi sarana bagi generasi muda Indonesia untuk mengasah kemampuan akademik dan keterampilan sains yang dapat berdampak positif dalam pengembangan pendidikan sains di masa depan.
Penulis: Fadhilah
Editor: Mutafarida, Arya Bimantara