Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa di SMPN 1 Gempol

ipa.umsida.ac.id — Penelitian yang dilakukan oleh Dr Ria Wulandari MPd dan mahasiswanya, Firdausia Amanda Ari Octaviani, di SMPN 1 Gempol, Pasuruan, menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) memiliki dampak signifikan terhadap keterampilan komunikasi ilmiah siswa, baik secara lisan maupun tertulis. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penerapan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan komunikasi ilmiah, yang sangat penting dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di era pendidikan abad ke-21.

Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimental dengan kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, sementara kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran discovery learning. Peneliti memilih dua kelas VII di SMPN 1 Gempol: kelas VII C sebagai kelompok kontrol dan kelas VII D sebagai kelompok eksperimen. Masing-masing kelompok terdiri dari 32 siswa. Materi yang diajarkan terkait dengan pencemaran lingkungan, di mana kelompok eksperimen diberi kesempatan untuk belajar melalui pendekatan inkuiri terbimbing yang melibatkan pengamatan, penyusunan hipotesis, eksperimen, serta pembuatan laporan secara sistematis.

Pentingnya Keterampilan Komunikasi Ilmiah di Era Pendidikan Abad Ke-21

Keterampilan komunikasi ilmiah memiliki peran yang sangat vital dalam pembelajaran IPA. Sebagaimana diungkapkan oleh Dr Ria Wulandari, “Komunikasi ilmiah adalah kemampuan siswa untuk berbagi pengetahuan ilmiah yang mereka peroleh melalui penelitian dan analisis dengan berbagai kelompok audiens, baik secara lisan maupun tertulis.” Dalam proses belajar IPA, siswa diharapkan tidak hanya memahami materi, tetapi juga dapat mengomunikasikan hasil percobaan mereka dengan cara yang sistematis dan logis.

Namun, dalam kenyataannya, banyak siswa yang menghadapi kesulitan dalam mengungkapkan pengetahuan mereka, baik secara tertulis maupun lisan. Hasil observasi di SMPN 1 Gempol menunjukkan bahwa banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam menyusun laporan praktikum, menentukan hipotesis, serta menyajikan hasil percakapan secara sistematis. Kondisi ini mencerminkan pentingnya pendekatan pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar, salah satunya dengan menggunakan model inkuiri terbimbing.

Hasil Penelitian dan Dampaknya terhadap Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Keterampilan Komunikasi Ilmiah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki keterampilan komunikasi ilmiah yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran discovery learning. Ini terbukti dari data yang menunjukkan nilai rata-rata yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen untuk keterampilan komunikasi ilmiah tertulis dan lisan.

Pada keterampilan komunikasi tertulis, kelas eksperimen yang menggunakan model inkuiri terbimbing menunjukkan nilai rata-rata lebih tinggi dalam menyusun laporan praktikum secara sistematis, termasuk dalam bagian pendahuluan, prosedur percobaan, hasil, dan kesimpulan. Hal yang sama juga terlihat pada keterampilan komunikasi lisan, di mana siswa di kelas eksperimen menunjukkan kepercayaan diri yang lebih tinggi, kelancaran dalam menyampaikan materi, dan kemampuan bertanya yang lebih baik selama presentasi.

Dr Ria Wulandari menyatakan, “Model inkuiri terbimbing ini mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan bantuan guru yang bertindak sebagai fasilitator, siswa dapat mengembangkan keterampilan komunikasi ilmiah secara lebih efektif melalui diskusi kelompok, eksperimen, dan penyusunan laporan.”

Penelitian ini mengindikasikan bahwa model inkuiri terbimbing tidak hanya meningkatkan keterampilan komunikasi ilmiah siswa, tetapi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengkomunikasikan hasil penelitian mereka di depan kelas. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan komunikasi lisan siswa.

Kesimpulan dan Implikasi Pembelajaran di SMPN 1 Gempol 

Berdasarkan analisis data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki dampak yang signifikan terhadap keterampilan komunikasi ilmiah siswa di SMPN 1 Gempol, baik secara tertulis maupun lisan. Penggunaan model ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun laporan praktikum, mempresentasikan hasil percakapan, serta berpartisipasi aktif dalam diskusi ilmiah.

Seiring dengan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di era digital, penting bagi pendidik untuk mengadopsi metode-metode yang dapat meningkatkan keterampilan komunikasi ilmiah siswa. Salah satu pendekatan yang terbukti efektif adalah dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. “Model ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengungkapkan pandangan mereka, melatih kemampuan komunikasi ilmiah, dan memecahkan masalah secara mandiri,” ungkap Dr Ria Wulandari.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pendidik untuk terus mengembangkan metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi peningkatan keterampilan komunikasi ilmiah siswa, yang akan sangat berguna dalam pembelajaran IPA serta pengembangan diri siswa di masa depan.

 

Penulis: Mutafarida

Bertita Terkini

E-Book Game Education
Pengaruh Penggunaan E-Book Game Education Berbasis Ekoliterasi dalam Meningkatkan Keterampilan Ekoliterasi Siswa di SMP
July 29, 2025By
DaBeLCy
Dosen IPA Umsida Ikuti Ujian Tertutup Disertasi dengan Model Pembelajaran DaBeLCy untuk Penalaran Ilmiah
July 25, 2025By
Buku
Penerapan Buku Jelajah Sains pada Materi Bumi dan Tata Surya untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Siswa Kelas VII
July 22, 2025By
ipa
Guru IPA Penggerak Berperan Penting Sukseskan Merdeka Belajar di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo
July 15, 2025By
PhET
Laboratorium Virtual PhET: Solusi Inovatif Praktikum IPA dan Matematika di SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo
July 11, 2025By
Etno-STEM
Etno-STEM: Inovasi Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan Lokal yang Efektif Tingkatkan Kemampuan Analisis Siswa
July 8, 2025By
HIMA Pendidikan IPA Umsida Selenggarakan Workshop Artikel Ilmiah 2025: Dorong Generasi Muda Kreatif dan Inovatif
July 4, 2025By
AI
Kupas Tuntas Implementasi AI dalam Pembelajaran dan Tantangan Pendidikan Digital Bersama Irwan A. Kautsar
June 24, 2025By

Prestasi

DaBeLCy
Dosen IPA Umsida Ikuti Ujian Tertutup Disertasi dengan Model Pembelajaran DaBeLCy untuk Penalaran Ilmiah
July 25, 2025By
IPA
Dosen IPA Umsida Lolos Hibah RisetMu dengan Penelitian Integrasi Budaya Lokal dan Isu Sosial Ilmiah dalam Pembelajaran IPA
June 16, 2025By
Noly Shofiyah
Noly Shofiyah, Dosen IPA Umsida, Torehkan Prestasi di Publikasi Ilmiah Internasional
November 19, 2024By
Mahasiswa Pendidikan IPA Berhasil Lulus 3,5 Tahun
August 22, 2024By
Wisuda 43 2024: 4 Mahasiswa Pendidikan IPA Raih Predikat Wisudawan Berprestasi
July 1, 2024By
Kembali Ukir Prestasi, HIMA Pendidikan IPA Berhasil Lolos Pendanaan PPK Ormawa 2024
May 31, 2024By
P2MW : Mahasiswa Pendidikan IPA Kembali Berhasil Lolos Pendaan
April 29, 2024By
Mahasiswa Pendidikan IPA Terpilih Sebagai Duta Muda Jawa Timur
February 10, 2024By