profesional

Etika Profesional Guru SD: Menyeimbangkan Tuntutan Akademik dan Kebutuhan Emosional Siswa

ipa.umsida.ac.id – Penelitian mengenai etika profesional guru sekolah dasar (SD) menunjukkan pentingnya peran etika dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang harmonis. Penelitian yang dilakukan oleh Dr Ria Wulandari MPd, dosen Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Dr Machful Indrakurniawan MPd, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana guru SD menyeimbangkan tuntutan akademik dengan kebutuhan emosional siswa dalam praktik sehari-hari mereka.

Tantangan yang Dihadapi Guru SD dalam Pendidikan

profesional

Guru SD memiliki peran yang sangat vital dalam membangun dasar pengetahuan dan karakter siswa. Mereka tidak hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi juga sebagai mentor yang mendukung perkembangan emosional dan sosial siswa. Namun, dalam praktiknya, guru SD sering menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah tekanan dari tuntutan akademik yang sangat padat. Kurikulum yang padat, target hasil belajar yang harus dicapai, serta beban administrasi yang berat seringkali menguras waktu dan energi guru, sehingga mereka lebih fokus pada pencapaian akademik daripada kebutuhan emosional siswa.

Masalah ini sangat signifikan, terutama karena siswa SD sedang dalam tahap perkembangan emosional yang sangat penting. Jika kebutuhan emosional siswa diabaikan, hal ini dapat memengaruhi motivasi belajar, hubungan sosial, dan bahkan perilaku mereka di sekolah. Penelitian ini menggali lebih dalam bagaimana guru SD menyeimbangkan kedua aspek ini dan apa dampaknya bagi perkembangan siswa.

Pendekatan Kualitatif untuk Menyelami Pengalaman Guru

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus di tiga sekolah dasar yang berbeda. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru, observasi di kelas, dan analisis dokumen pendukung seperti rencana pelajaran dan rekaman wawancara dengan orang tua siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana guru-guru yang memiliki pengalaman lebih dari lima tahun dalam mengajar menangani dilema moral yang mereka hadapi dalam menyeimbangkan tuntutan akademik dengan kebutuhan emosional siswa.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik pengurangan data, presentasi data, penarikan kesimpulan, verifikasi, analisis tematik, triangulasi data, dan analisis naratif untuk menggali lebih dalam tentang pengalaman dan keputusan moral yang dihadapi oleh guru dalam konteks profesional mereka.

Etika Profesional Guru dalam Praktek Sehari-hari

profesional

Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak guru SD yang memandang etika profesional sebagai panduan utama dalam mengambil keputusan dalam proses pembelajaran. Guru-guru yang lebih berpengalaman menunjukkan rasa percaya diri yang lebih besar dalam menghadapi dilema moral, seperti memilih antara menyelesaikan materi pelajaran sesuai jadwal atau memberikan perhatian lebih kepada siswa yang membutuhkan dukungan emosional.

Namun, tidak semua guru dapat menerapkan etika profesional ini dengan konsisten. Tantangan utama yang dihadapi adalah beban administratif yang tinggi dan tekanan untuk memenuhi target kurikulum yang ditetapkan. Meskipun demikian, guru-guru yang berhasil menerapkan etika profesional dalam pembelajaran mereka sering menggunakan pendekatan yang fleksibel, seperti pembelajaran berbasis proyek yang menekankan kolaborasi dan empati antar siswa.

Beberapa dilema moral yang sering dihadapi guru antara lain memilih antara menuntaskan materi pelajaran sesuai jadwal atau memberikan perhatian lebih kepada siswa yang sedang mengalami kesulitan emosional. Selain itu, guru juga sering kali menghadapi kesulitan dalam memberikan perlakuan yang adil kepada semua siswa, terutama ketika beberapa siswa membutuhkan perhatian lebih dari yang lain.

Meningkatkan Etika Profesional dalam Pendidikan Dasar

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan etika profesional oleh guru SD memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan siswa, baik dari sisi akademik maupun emosional. Guru yang berhasil menyeimbangkan tuntutan akademik dengan kebutuhan emosional siswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan sosial-emosional siswa.

Namun, tantangan besar seperti beban administrasi yang tinggi dan kurangnya pelatihan khusus mengenai etika profesional menghambat implementasi etika ini secara konsisten. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan agar sekolah-sekolah menyediakan pelatihan yang berkelanjutan untuk guru tentang cara menangani dilema moral, serta mengurangi beban administratif agar guru lebih dapat fokus pada kebutuhan siswa.

Pentingnya kebijakan pendidikan yang mendukung keseimbangan antara tuntutan akademik dan kebutuhan emosional siswa juga menjadi sorotan utama dari penelitian ini. Dengan adanya dukungan yang lebih besar dari sekolah dan pemerintah, diharapkan guru dapat menjalankan peran mereka dengan lebih efektif dan menciptakan generasi yang cerdas secara akademis sekaligus emosional.

 

Penulis: Mutafarida

Bertita Terkini

media
Media Buku Pop-Up untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
February 26, 2025By
donasi
Open Donasi: Ajakan Mahasiswa IPA untuk Peduli dan Berbagi dalam Menyambut Keberkahan Bulan Ramadhan
February 22, 2025By
upgrading
Upgrading dan Integrasi Generasi: Tingkatkan Wawasan dan Solidaritas Mahasiswa Pendidikan IPA  
February 12, 2025By
STEM
Pembelajaran Berbasis STEM dalam Pendidikan IPA: Mempersiapkan Generasi Masa Depan
February 5, 2025By
modul
Modul Elektronik Berbasis Android untuk Materi Perubahan Iklim yang Terintegrasi Nilai-Nilai Islam
January 31, 2025By
pembelajaran
Penalaran Ilmiah dalam Konsep Gaya dan Gerak berdasarkan Perbedaan Gender
January 21, 2025By
hima
Hima Pendidikan IPA Turut Sukseskan Acara FPIP Cup 2025 Melalui Clash of Science
January 17, 2025By
aplikasi
Aplikasi Pembelajaran Sains Menggunakan Quiz Interaktif
January 10, 2025By

Prestasi

Noly Shofiyah
Noly Shofiyah, Dosen IPA Umsida, Torehkan Prestasi di Publikasi Ilmiah Internasional
November 19, 2024By
Mahasiswa Pendidikan IPA Berhasil Lulus 3,5 Tahun
August 22, 2024By
Wisuda 43 2024: 4 Mahasiswa Pendidikan IPA Raih Predikat Wisudawan Berprestasi
July 1, 2024By
Kembali Ukir Prestasi, HIMA Pendidikan IPA Berhasil Lolos Pendanaan PPK Ormawa 2024
May 31, 2024By
P2MW : Mahasiswa Pendidikan IPA Kembali Berhasil Lolos Pendaan
April 29, 2024By
Mahasiswa Pendidikan IPA Terpilih Sebagai Duta Muda Jawa Timur
February 10, 2024By
Medali Emas dan Perak dalam Kompetisi Internasional IC-RiiTEL Universiti Malaya
January 3, 2024By
PKM (Program Kreativitas Mahasiswa): 2 Kelompok Mahasiswa Pendidikan IPA Raih Insentif dan Pendanaan Proposal
August 22, 2023By