Ipa.umsida.ac.id – Di era globalisasi ini, pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa adalah penalaran ilmiah.
Penalaran ilmiah tidak hanya membantu siswa dalam memahami konsep-konsep sains, tetapi juga melatih mereka untuk menjadi pemecah masalah yang efektif dan pengambil keputusan yang bijak. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat, salah satunya adalah melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL).
Baca juga: Tips Efektif Tingkatkan Penalaran Ilmiah Siswa dengan Metode PBL
Apa itu model Problem Based Learning?
PBL adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang berbasis pada masalah. Dalam PBL, proses pembelajaran dimulai dengan memberikan masalah yang relevan kepada mereka. Masalah ini berfungsi sebagai stimulus yang mendorong mereka untuk melakukan penelitian dan eksplorasi guna menemukan solusi. Dengan demikian, mereka secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, bukan sekedar menerima informasi dari guru.
Model pembelajaran PBL memiliki beberapa keunggulan, di antaranya adalah meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Selain itu, PBL juga membantu peserta didik mengembangkan keterampilan self-regulated learning, yaitu kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri sendiri dalam proses belajar.
Mengapa Penalaran Ilmiah Penting?
Penalaran ilmiah adalah kemampuan berpikir yang diperlukan untuk menginterpretasikan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Kemampuan ini sangat penting karena penalaran ilmiah memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.
Pada tahap perkembangan operasional konkret, penalaran ilmiah melibatkan kemampuan seperti mengklasifikasikan objek, memahami konsep konservasi, dan menyusun data dalam urutan tertentu. Sementara itu, pada tahap operasional formal, penalaran ilmiah melibatkan kemampuan berpikir abstrak, seperti membuat klasifikasi ganda, logika konservasi, dan penalaran probabilistik.
Berikut adalah 5 tahapan penerapan PBL dalam melatih penalaran ilmiah siswa:
1.Mengorientasikan Pada Masalah
Guru memulai pembelajaran dengan memperkenalkan masalah yang akan diselesaikan oleh siswa. Masalah ini harus relevan dengan konteks kehidupan siswa dan menantang mereka untuk berpikir kritis.
2.Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
Guru membantu siswa dalam mengorganisasi tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Mereka dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah.
3.Membantu penyeldikan Sendiri dan Kelompok
Peserta didik diberi kebebasan untuk mengumpulkan informasi, melakukan eksperimen, dan mencari solusi untuk masalah yang diberikan. Guru berperan dalam membimbing siswa selama proses ini.
4.Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Setelah menyelesaikan penyelidikan, siswa menyusun laporan hasil penelitian mereka. Laporan ini kemudian dipresentasikan kepada seluruh kelas.
Baca juga: Melalui Sentra Kembangkan Keterampilan Abad 21 dari Dosen Umsida
5. Menganalisis dan Mengevalusi Proses Pemecahan Masalah
Guru membantu siswa dalam melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Para murid diajak untuk menganalisis apa yang telah mereka pelajari dan bagaimana mereka dapat meningkatkan penalaran ilmiah mereka di masa depan.
Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran sangat efektif dalam melatih penalaran ilmiah siswa. Dengan PBL, anak didik tidak hanya belajar untuk memahami konsep-konsep sains, tetapi juga dilatih untuk menjadi pemecah masalah yang kompeten dan pengambil keputusan yang bijak.
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat menerapkan model PBL dalam pembelajaran untuk membantu para murid mengembangkan keterampilan penalaran ilmiah yang mereka butuhkan dalam menghadapi tantangan global di masa depan.
Sumber: Model problem based learning (PBL) dalam melatih scientific reasoning siswa
Penulis: Aisyah Windy