Tingkatkan Keterampilan Sains Siswa dengan Model Pembelejaran Ini

Ipa.umsida.ac.id – Penelitian ini membahas model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan pengaruhnya terhadap keterampilan proses sains (KPS) siswa. Dilakukan di SMP Negeri 2 Wonoayu, penelitian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan sains siswa setelah penerapan model ini.

Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk aktif mengeksplorasi pengetahuan melalui eksperimen, sebuah pendekatan yang terbukti lebih efektif dibandingkan metode pembelajaran konvensional.

Baca juga: Penutupan PPK ORMAWA di Dusun Terluar Sidoarjo, Rektor Umsida Menyampaikan Misi Persyarikatan Mencerdaskan seluruh Elemen Bangsa

1. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa
Sumber: Pixels

Keterampilan proses sains adalah kemampuan penting yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari sains. Melalui model Inkuiri Terbimbing, siswa diajak untuk menemukan sendiri konsep ilmiah melalui tahapan merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis, hingga menarik kesimpulan.

Penelitian menunjukkan bahwa model ini meningkatkan kemampuan siswa dalam mengamati, mengelompokkan, memprediksi, menggunakan alat, serta melakukan percobaan.

2. Perbandingan Hasil Pembelajaran dengan Metode Konvensional

Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian terhadap dua kelas, satu sebagai kelas eksperimen yang menggunakan Inkuiri Terbimbing, dan satu lagi sebagai kelas kontrol dengan metode pembelajaran biasa.

Hasil post-test menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan proses sains siswa di kelas eksperimen mencapai 72%, sedangkan di kelas kontrol hanya mencapai 40,2%. Ini menunjukkan keunggulan signifikan dari penggunaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam proses pembelajaran sains.

3. Mengasah Keterampilan Berpikir Kritis dan Mandiri

Salah satu keunggulan utama dari model Inkuiri Terbimbing adalah kemampuannya untuk mengasah keterampilan berpikir kritis siswa. Melalui tahapan inkuiri, siswa dituntut untuk berpikir logis dalam merumuskan hipotesis dan menganalisis hasil percobaan.

Siswa yang lebih aktif dalam pembelajaran akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Baca juga: Jajaki Kerjasama dengan SMPN 1 Waru Sidoarjo untuk Sekolah Mitra PPG

4. Peningkatan Signifikan dalam Indikator KPS
Sumber: Pixels

Beberapa indikator keterampilan proses sains yang diuji dalam penelitian ini meliputi kemampuan mengamati, mengelompokkan, memprediksi, dan mengukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator memprediksi mengalami peningkatan paling tinggi, mencapai 89% di kelas eksperimen.

Hal ini dikarenakan proses inkuiri menuntut siswa untuk membuat dugaan atau prediksi berdasarkan fenomena yang diamati. Di sisi lain, indikator mengukur juga mengalami peningkatan meskipun tidak secepat indikator lainnya.

5. Penerapan dalam Pembelajaran Sains

Penerapan model Inkuiri Terbimbing tidak hanya meningkatkan keterampilan ilmiah siswa, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran yang melibatkan eksperimen dan pengamatan langsung, dibandingkan metode ceramah yang cenderung pasif.

Dengan menerapkan pendekatan ini, guru dapat menciptakan suasana kelas yang interaktif dan berpusat pada siswa.

Model Inkuiri Terbimbing terbukti memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap keterampilan siswa. Peningkatan yang terjadi di kelas eksperimen menunjukkan bahwa pendekatan ini sangat efektif dalam meningkatkan keterampilan ilmiah siswa, khususnya dalam memprediksi, mengamati, dan melakukan percobaan.

Penerapan model ini dalam kurikulum pendidikan IPA dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa di sekolah.

Sumber: Model pembelajaran inkuiri terbimbing dan pengaruhya terhadap keterampilan proses sains siswa

Bertita Terkini

Prof Wahono
Prof Wahono Widodo Paparkan Transformasi Pembelajaran Melalui Deep Learning dalam Kuliah Umum Prodi IPA Umsida
June 20, 2025By
IPA
Dosen IPA Umsida Lolos Hibah RisetMu dengan Penelitian Integrasi Budaya Lokal dan Isu Sosial Ilmiah dalam Pembelajaran IPA
June 16, 2025By
kuliah umum
Kuliah Umum Prodi Pendidikan IPA Umsida: Menyambut Era Digital dengan Deep Learning dan Kecerdasan Buatan
June 13, 2025By
MIPA Champions
MIPA Champions 2025: Kompetisi Sains Nasional yang Mengasah Kreativitas dan Keterampilan Siswa
June 10, 2025By
Olimpiade MIPA
FPIP EduFair 2025: Olimpiade MIPA Tingkat Nasional Ajak Siswa SMP/MTs Jelajahi Ilmu Pengetahuan Alam
June 3, 2025By
PLP
Mahasiswa PLP 1 Pendidikan IPA Umsida Implementasikan Inovasi Digital di NTT
May 27, 2025By
Pengelolaan Laboratorium
Mengoptimalkan Pengelolaan Laboratorium IPA untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo
May 23, 2025By
Buku Ajar Digital
Pentingnya Buku Ajar Digital: Analisis Kebutuhan Pengembangan Sumber Belajar Interaktif untuk Era Digital
May 13, 2025By

Prestasi

IPA
Dosen IPA Umsida Lolos Hibah RisetMu dengan Penelitian Integrasi Budaya Lokal dan Isu Sosial Ilmiah dalam Pembelajaran IPA
June 16, 2025By
Noly Shofiyah
Noly Shofiyah, Dosen IPA Umsida, Torehkan Prestasi di Publikasi Ilmiah Internasional
November 19, 2024By
Mahasiswa Pendidikan IPA Berhasil Lulus 3,5 Tahun
August 22, 2024By
Wisuda 43 2024: 4 Mahasiswa Pendidikan IPA Raih Predikat Wisudawan Berprestasi
July 1, 2024By
Kembali Ukir Prestasi, HIMA Pendidikan IPA Berhasil Lolos Pendanaan PPK Ormawa 2024
May 31, 2024By
P2MW : Mahasiswa Pendidikan IPA Kembali Berhasil Lolos Pendaan
April 29, 2024By
Mahasiswa Pendidikan IPA Terpilih Sebagai Duta Muda Jawa Timur
February 10, 2024By
Medali Emas dan Perak dalam Kompetisi Internasional IC-RiiTEL Universiti Malaya
January 3, 2024By