Ipa.umisda.ac.id – Dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi siswa, dosen Program Studi Pendidikan IPA Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada para guru Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kedungbanteng, Tanggulangin, Sidoarjo.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun dan mengimplementasikan program literasi di sekolah guna menumbuhkan minat baca siswa.
Pelatihan yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2020 ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru tentang pentingnya program Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Berdasarkan hasil observasi di sekolah-sekolah mitra, ditemukan bahwa minat baca siswa masih rendah, meskipun kegiatan membaca selama 15 menit sebelum pelajaran telah diterapkan.
Dosen IPA Umsida berperan aktif dalam memberikan materi pelatihan mengenai penyusunan program literasi yang lebih bervariasi dan berkelanjutan.
Baca juga: Dosen PIPA Beri Pelatihan Pembelajaran Sains di TK Sidoarjo
Pendampingan Dosen Dari Umsida
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada pendampingan langsung kepada para guru. Para guru dilatih untuk menyusun program literasi yang sesuai dengan kebutuhan dan jenjang pendidikan siswa.
Salah satu program yang dihasilkan adalah kegiatan “15 Menit Membaca” yang dikembangkan menjadi lebih menarik, seperti membaca nyaring, membaca terpadu, dan membaca bersama. Program ini diharapkan mampu meningkatkan minat baca siswa.
Selain itu, guru-guru juga didampingi dalam membuat lingkungan sekolah yang kaya literasi. Kegiatan ini meliputi pembuatan pohon literasi, mading kelas, serta poster-poster motivasi yang ditempel di kelas dan area sekolah.
Dengan adanya sarana literasi ini, siswa dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis.
Dukungan dan Hasil Pelatihan
Kepala MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng, Ibu Sulbiyah, S.Pd., menyampaikan rasa terima kasih atas pelatihan yang diberikan oleh dosen IPA Umsida.
“Kami merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. Program literasi yang kami terapkan menjadi lebih terstruktur dan menarik bagi siswa. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan literasi siswa di sekolah kami,” ujar Ibu Sulbiyah.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa 72,2% peserta pelatihan merasa program ini sangat bermanfaat, sementara 27,8% lainnya setuju bahwa materi pelatihan memberikan wawasan baru tentang literasi sekolah. Para guru juga menyatakan bahwa pendampingan yang dilakukan sangat membantu mereka dalam menyusun dan menerapkan program literasi yang lebih efektif.
Baca juga: Pendidikan IPA Umsida Sinergikan Pertukaran Mahasiswa UM Cirebon
Menuju Sekolah Berbudaya Literasi
Dengan terlaksananya program pelatihan dan pendampingan ini, sekolah-sekolah di Kedungbanteng, Tanggulangin diharapkan dapat terus mengembangkan program literasi yang lebih kreatif dan berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan tujuan Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Program ini tidak hanya berfokus pada meningkatkan kemampuan membaca siswa, tetapi juga membentuk budaya literasi di sekolah yang mendukung pembelajaran dan pengembangan diri siswa secara holistik.
Dengan keterlibatan aktif dosen IPA Umsida dalam program ini, diharapkan sekolah-sekolah di Kedungbanteng dapat menjadi contoh dalam penerapan GLS dan mampu meningkatkan kualitas pendidikan literasi di Indonesia.
Sumber: Penyusunan Program Sekolah Literasi SD/MI Di Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo
Penulis: Aisyah Windy